Dua Kali Gagal, FK Akhirnya Raih Akreditasi A
Ika Fikriah selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
Sumber: Dokumen Pribadi
SKETSA – Fakultas Kedokteran (FK) Unmul kembali menunjukkan mutu bidang pendidikan yang sudah memenuhi standar dengan terakreditasinya program studi (Prodi) Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter menjadi A.
Ditemui Sketsa, Ika Fikriah, dekan FK mengaku bahwa persiapan telah berlangsung sejak dua tahun silam. Setelah pada 2010 dan 2014 gagal mendapatkan akreditasi A.
“Kemudian di 2014 saat Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), kami dapat B lagi, belum dapat A. Jadi di 2017 kami kembali bersiap-siap untuk menaikkan akreditasi,” papar Ika.
Di awal 2019, tim asesor kembali datang untuk mensitasi borang prodi dan fakultas. Hingga akhirnya, pengumuman keluar dari LAM-PTKes, namun masih mendapatkan nilai B.
“Saat asesor datang waktu itu sebenarnya ada data yang belum kami masukkan sehingga belum sempurna. Saat itu poin untuk Prodi Kedokteran 353 dan untuk Profesi Dokter 351. Poinnya kurang dari 10 lagi. Karena itu, kami mengajukan banding akreditasi,” tambahnya.
Dan akhirnya, setelah jerih payah dan upaya serta memakan dana yang tidak sedikit untuk biaya formulir LAM-PTKes secara resmi, pada November 2019 Prodi Kedokteran dan Profesi Dokter telah resmi meraih akreditasi A.
Ika turut mengapresiasi seluruh komponen civitas academica yang telah membantu proses penunjangan akreditasi, termasuk mahasiswa. “Mulai dari dosen, tenaga pendidik, alumni, stakeholder, hingga direktur rumah sakit diwawancarai oleh asesor saat penunjangan akreditasi. Semuanya memberikan nilai tambah,” tuturnya.
Telah meraih akreditasi A tidak lantas membuat FK berhenti melakukan sepak terjang. Kedepannya, FK akan membuka prodi Spesialis Anestesi dan Paru.
“Adapun untuk program S2, kami akan coba mulai membuka kerjasama penelitian. Dan kedepannya, untuk Prodi D3 Keperawatan, akan kami buka menjadi S1. Saat ini kami masih menyusun borang untuk pengajuan S1 Prodi Keperawatan,” ungkapnya.
Ika pun berharap, FK akan terus berkembang dan dapat membuktikan prestasinya di jenjang nasional dan diakui di kancah internasional dalam hal penelitian.
“Paling tidak di tingkat regional kami sudah membuktikan diri kami bisa mendapatkan A di Pulau Kalimantan dari empat FK yang ada,” tutup Ika. (rth/nis/sii/ann)