Berita Kampus

Di Balik Bungkam Pentolan Garuda Mulawarman dalam Selasar Dedikasi bersama Pertamina

Pertamina Sambangi FEB Unmul, Pentolan Aliansi Garuda Justru Tak Bersuara. (Sumber: Aliansi Garuda Mulawarman)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Sebagaimana berita yang telah diturunkan Sketsa sebelumnya yakni pada Rabu, 28 Maret 2018 lalu, dalam agenda Selasar Dedikasi BEM FEB hadir perwakilan Pertamina Alicia Irzanova membahas alasan di balik kenaikan harga BBM non-subsidi.

Baca: https://sketsaunmul.co/event/di-feb-unmul-pertamina-sebut-alasan-konkret-di-balik-naiknya-harga-bbm-non-subsidi/baca

Namun, sejak awal hingga akhir diskusi, para pentolan Aliansi Garuda Mulawarman yang hadir justru tak sama sekali angkat bicara.

Gubernur BEM FEB sekaligus Jenderal Garuda Mulawarman Freijae Rakasiwi hadir dan Menteri Sosial Politik BEM KM Unmul Idet Arianto Putra, misalnya, hanya hadir menyimak. Padahal, Aliansi Garuda Mulawarman tercatat sudah mengawal isu kenaikan harga BBM non-subsidi Kaltim sejak beberapa minggu sebelum diskusi dengan Pertamina ini dilakukan. Walhasil, diskusi berjalan biasa saja tanpa tuntutan-tuntutan yang kerap getol diteriakkan Garuda Mulawarman di jalanan. Sementara Presiden BEM KM Unmul Rizaldo tak tampak hadir.

Namun uniknya, satu minggu usai Selasar Dedikasi di FEB, Rabu, 4 April 2018, Aliansi Garuda Mulawarman kembali menggelar aksi massa terkait BBM non-subsidi di dua titik. Titik pertama di Gedung DPRD Kaltim dan titik kedua di Terminal BBM Pertamina Samarinda. Pentolan aliansi yakni Freijae, Idet, dan Rizaldo komplit hadir beraksi dan menyampaikan tuntutannya ke Pertamina.

Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/aksi-tolak-kenaikan-bbm-massa-segel-kantor-pertamina/baca

Ditemui Sketsa pada Rabu petang (4/4) usai aksi, Freijae menyebut bahwa alasan dirinya tidak menyampaikan argumen saat Selasar Dedikasi adalah karena merasa kecewa. Gubernur FEB Unmul ini juga menyebut, dirinya sengaja menulis ‘jangan naikkan harga BBM’ di plakat yang diserahkan ke Pertamina sebagai ekspresi kekecewaan berikutnya.

“Makanya saya tidak ngomong dan anak-anak (internal FEB) yang disuruh ngomong, dan saya juga tidak ikut berfoto dengan Pertamina,” tambahnya sembari menyebut beragam kekecewaan lainnya.

Selain Freijae, Idet yang juga dikonfirmasi menyebut bahwa kehadirannya di Selasar Dedikasi BEM FEB bukan untuk mewakili aspirasi Aliansi Garuda Mulawarman, melainkan BEM KM Unmul.

“Kalau ditanya kenapa tidak menyampaikan argumen pada saat itu, pertama karena terbatasnya waktu peserta diskusi yang boleh menanggapi. Kedua, melihat argumen dan pertanyaan yang diajukan teman-teman (forum) itu sadah cukup mewakili pertanyaan yang lain,” pikirnya.

Terpisah, Rizaldo, menyampaikan bahwa dirinya berhalangan hadir dan keterwakilan BEM KM Unmul secara kelembagaan telah ia minta agar diwakili oleh Menteri Sosial Politik BEM KM Unmul Idet.

“Di tempat juga Menteri Sospol saya hadir, sesuai arahan saya pribadi. Dengan menyimak apa-apa saja yang dibahas di agenda tersebut. Saya ketika itu sedang menjadi narasumber di salah satu lembaga Unmul," katanya.

Rizaldo menambahkan, “Jauh sebelum terlaksananya Selasar Dedikasi, yang menjadi narsumber tersebut (Alicia Irzanova) sudah pernah menelepon saya untuk tidak melakukan aksi demonstrasi terkait BBM. Beberapa waktu setelah terlaksananya Selasar Dedikasi pun juga saya diajak ketemu dengan beliau di salah satu rumah makan." (dan/erp/fir/nnd/aml)



Kolom Komentar

Share this article