Cetak Sejarah Baru, Pemira FK Aklamasi
Muhammad Fuad Sya’bani, Gubernur BEM FK terpilih. (Sumber: instagram/fuadmfs)
SKETSA - Pertama kali dalam sejarah, Pemira Fakultas Kedokteran (FK) berakhir aklamasi, meski sebelumnya pihak KPPR telah berulang kali mengadakan sosialisasi untuk mencegah terjadinya aklamasi.
(Baca: https://www.sketsaunmul.co/berita-kampus/kurang-calon-pemira-fk-aklamasi/baca)
Saat dihubungi melalui pesan daring, Rachmad turut menuturkan kekecewaannya. Menurutnya aklamasi merupakan pertanda bahwa FK harus memulai kembali dari awal bagaimana cara beroganisasi. Di mana mahasiswa seharusnya bisa berorganisasi tanpa mengesampingkan kewajiban akademiknya.
Rachmad menjelaskan, pada 24 November lalu diadakan Sidang Umum Keluarga Mahasiswa (SUKM) yang membahas persoalan Pemira yang kini kian minim peminat.
"Kalau dari SUKM memang ada yang mengeluhkan namun itu menjadi beban untuk Gubernur BEM FK selanjutnya. Bagaimana ia akan memajukan mahasiswa di fakultasnya," jelasnya.
Dari SUKM diputuskan jika pendaftaran Pemira akan dibuka kembali. Kalaupun memang pendaftar tetap dengan satu calon, maka pemira akan berakhir dengan aklamasi. Hingga hari penutupan pendaftaran, tersisa hanya satu calon tunggal.
Dengan ini Pemira dinyatakan aklamasi dan dilanjutkan dengan bedah gagasan pada 21 Desember lalu. Bedah gagasan tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan Endang Sawitri, Rizaldo selaku Presiden BEM KM Unmul 2018, dan Gubernur BEM FK 2018, Adheya Putrindashafa. Pelantikan Gubernur BEM FK terpilih dilakukan pada 27 Desember.
Sebagai Gubernur BEM FK yang terpilih secara aklamasi, Muhammad Fuad Sya’bani sadar betul akan kesibukan akademiknya yang luar biasa. Sehingga menjadi tugas berat baginya ke depan untuk mampu menyeimbangkan antara tanggung jawab akademik dan amanah organisasi yang diemban.
"Perasaannya ya campur aduk, dapat amanah besar untuk 1 tahun ke depan," terang mahasiswa Pendidikan Dokter angkatan 2017 itu.
Adapun untuk program kerja unggulan yang diusungnya akan dilakukan di desa binaan. Jika nanti terlaksana, di desa tersebut akan dilakukan program Asah, Asih, dan Asuh. (ann/wil)