Berita Kampus

Beragam Tantangan dalam Pemira FISIP 2020

Pemilihan umum raya (Pemira) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) kini telah menetapkan presiden dan wakil presiden yang baru.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Istimewa

SKETSA - Pemilihan umum raya (Pemira) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) kini telah menetapkan presiden dan wakil presiden yang baru. Pasangan terpilih Ikzan Nopardi dari Program Studi (Prodi) Psikologi 2018 dan Muhammad Hasbi Mo’a W.A asal Prodi Ilmu Pemerintahan 2018 resmi dilantik pada Selasa (15/12) lalu untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unmul.

Ikzan selaku presiden terpilih memberikan pengalamannya terkait pelaksanaan Pemira. Ia mengaku jika ia termotivasi dari problematika yang terjadi di FISIP dan juga tataran universitas. Ia melihat adanya kemunduran secara literasi dan budaya-budaya ilmiah yang ada di kampus. Baik dari persoalan kaderisasi serta respons atas isu-isu sosial politik yang dilihat semakin pasif.

“Tentu ini (akan) menjadi evaluasi saya dan kawan-kawan BPH MPM FISIP. Ke depannya kami akan coba melakukan pendidikan politik terkait pemahaman soal organisasi dan politik kampus. Yang bertujuan untuk membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya partisipasi dalam sebuah demokrasi yang ada di kampus,” pungkas Ikzan, Sabtu (26/12).

Pandemi Covid-19 yang menyerang sejak awal tahun mengharuskan kegiatan kampus dilaksanakan secara daring, begitu pula Pemira FISIP tahun ini yang harus dilaksanakan dengan sistem yang berbeda.

Hal ini pun dirasakan oleh pihak penyelenggara. Di mana segala hal yang seharusnya dilaksanakan dengan bertatap muka kini beralih menjadi daring. Panitia pun harus bisa memutar ulang kreativitas dan mekanisme Pemira agar tidak mengurangi esensi dari bebas, jujur, rahasia dan adil.

Mereka sempat mengalami kendala saat pencairan, sebab pihak dekanat sedang disibukan dengan keuangan lembaga FISIP di penghujung tahun. Kurangnya antusiasme dari mahasiswa dalam menyambut Pemira juga menjadi hal yang harus dihadapi penyelenggara.

Dari total 5336 lebih mahasiswa yang aktif kuliah di FISIP, hanya sekitar 348 mahasiswa yang ikut berpartisipasi memeriahkan Pemira FISIP 2020. Meski begitu, Yehezkiel selaku Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Raya (BPPR) menyebutkan jika ia bersyukur dengan keseluruhan acara.

“Dengan sosialisasi terbuka dan terus menerus melakukan upload di media sosial, kepanitiaan sudah berusaha maksimal. Lalu para pemilih juga sudah berusaha untuk memilih dengan mekanisme baru. Dengan total 348 mahasiswa yang masuk Zoom, dari kami sudah bersyukur,” tutur laki-laki yang akrab dipanggil Kiel ini kepada Sketsa, Minggu (27/12).

Walau harus menghadapi beberapa tantangan, Pemira FISIP 2020 secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Mulai dari pembentukan kepanitiaan sampai dengan hari pelaksaaannya. (hmm/rst)



Kolom Komentar

Share this article