Bawa Prototype Pendeteksi Banjir, Mahasiswa Unmul Sabet Juara
Unmul kembali unjuk gigi dalam bidan teknologi informatika dengan juarai ITK-ICon yang dihelat dalam Dies Natalis 5 Lustrum Pertama Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
- 08 Nov 2019
- Komentar
- 1968 Kali
Sumber: Istimewa
SKETSA – Unmul kembali unjuk gigi dan menorehkan prestasi di bidang teknologi. Kali ini, perwakilan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FKTI) mengirimkan dua timnya dalam ajang Internet of Things Competition (ITK-ICon).
Kegiatan yang bertajuk "Revolution 4.0: Digital Solution for a Better Nation" ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis 5 Lustrum Pertama Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Lomba yang berskala nasional tersebut merupakan kompetisi Internet of Things (IoT), teknologi berbasis prototype (purwarupa).
Menurut wikipedia.com, IoT mengacu pada benda yang diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis internet. Tujuanya untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.
Tentu tujuan dari ajang ini adalah sebagai langkah awal menjadi generasi muda berprestasi dalam bidang teknologi informatika. Kedua tim yang mengikuti lomba ini, terlebih dahulu melewati tahap seleksi proposal pada 23 September, hingga presentasi finalis pada 2 November lalu.
Salah satu tim yang beranggotakan Rondonga Lorismawati dan Nona Fadillah lolos pada seleksi awal proposal, sedang tim lainnya harus gugur pada seleksi tersebut. Purwarupa yang dipresentasikan adalah pendeteksi banjir yang telah dirancang menjadi lebih matang dan menarik.
Kemudian, pada Minggu (3/11), purwarupa tim Unmul keluar sebagai juara 3, sehingga tim Rondonga dan Nona masuk sebagai salah satu finalis dari lima tim yang terpilih. Adapun finalis lainnya seperti perwakilan tim Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Universitas Langlangbuana Bandung (UNLA), Universitas Sriwijaya (Unsri), dan tuan rumah, ITK.
"Siapa sangka, mahasiswa semester 7 seperti kami ternyata masih dipercaya untuk mengikuti lomba dan menjadi pemenang juara 3 ITK-ICon," ujar Rondonga ketika diwawancarai Sketsa, Selasa (5/11).
Ketika ditanya terkait tindak lanjut dari purwarupa tersebut, ia menyebutkan bahwa proyek tersebut tetap akan berlanjut di bawah bimbingan dosen. Rondonga berharap agar purwarupa ini dapat dikembangkan sehingga bisa memotivasi generasi-generasi penerus dalam bidang teknologi untuk membangun bangsa.
"Prototype tersebut tidak berhenti sampai diperlombaan, dan proyek tersebut akan didukung bersama pembimbing lomba (dosen). Semoga bisa memotivasi generasi muda lainnya," tutupnya. (eqi/wil)