Berita Kampus

5 Kriteria Rektor Ideal Versi KBM FT

Aksi 'panggung rakyat' oleh BEM FT Unmul. (Sumber: Yoga Pratama Khatulistiwa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Petang tadi pukul 15.00 Wita, simpang Auditorium Unmul dipadati ratusan mahasiswa Fakultas Teknik (FT). Rupanya sedang ada aksi 'panggung rakyat' sebagai langkah ormawa FT mengawal ajang pemilihan rektor (pilrek). Mulai orasi, pembacaan puisi, hingga penampilan akustik ditampilkan.

Kompak, seluruh lembaga kemahasiswaan FT yang terhimpun dalam forum Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FT yakni 8 himpunan, 4 UKM, dan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) serta BEM FT selaku penyelenggara terlibat. Secara bergantian mereka saling mengisi celah, ketika sebagian harus menunaikan agenda praktikum. Mereka juga berjalan kaki dari FT menuju titik aksi.

"Kami ingin menyuarakan aspirasi kami terkait bagaimana kriteria rektor ideal menurut kami untuk rektor terpilih nanti siapa pun dia. Kami pun di sini tidak mendukung siapa-siapa," terang Yoga Pratama Khatulistiwa, Ketua BEM FT.

Adapun, kriteria ideal rektor yang diinginkan KBM FT lewat orasi selebaran yang dibagikan ada lima, yakni pertama, rektor harus selalu aktif di kampus, kedua, rektor harus loyal dengan kegiatan maupun aktivitas mahasiswa yang berpegang teguh dengan tridarma perguruan tinggi.

Lalu ketiga, rektor harus saling terbuka dengan mahasiswa baik dalam pendanaan maupun kegiatan yang dilakukan, keempat sinergisitas rektor dengan elemen civitas academica, dan terakhir, rektor harus memegang amanah.

"Kita juga maunya yang tidak membatasi gerak mahasiswa, tidak cuma Unmul yang akreditas A, kita mau fasilitas yang juga A, dan dari segi pelayanan, dan keamanan kampus," imbuhnya.

Perihal kajian, kata Yoga, telah berlangsung selama dua pekan meliputi aturan hingga yang dirasakan dan diharapkan kepada pundak rektor baru.

"Kami juga pengen punya taring sendiri lah," ujar Yoga.

Pada pertemuan pimpinan lembaga eksekutif se-Unmul, kawal pilrek adalah salah satu isu yang sepakat akan dikawal bersama Jaringan Advokasi Mulawarman (Jarvo). Saat ditanya mengapa tidak melakukan aksi bersama Jarvo, Yoga menyebut belum bisa memastikan komitmen BEM FT di aliansi tersebut. Sebab, menurutnya aksi hari ini tak terikat dengan Jarvo.

"BEM FT adalah milik KBM FT dan kami tidak bisa menyatakan sikap sendirian. Kami juga tidak mau terikat, karena kalau terikat di aliansi artinya kan harus ikut terus-terusan, nah itu yang tidak bisa kami janjikan," pungkasnya. (aml/wil)



Kolom Komentar

Share this article