Lifestyle

Mayshita, Berani dengan Merajut

Mayshita, mahasiswi enterpreneur

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – “Modal nekat asal berani dan yakin,” kata Mayshita, mahasiswi jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul. Berawal dari modal nekat, Mayshita, yang kini tengah duduk di semester lima ini sudah dapat memperoleh pemasukan sendiri. Ia menghasilkan uang dari usaha kecil-kecilan yang sedang ia jalani yaitu merajut.

Pada awalnya, Mayshita belajar merajut hanya untuk mengisi waktu kosong saja. Tak disangka, hanya dari sekadar untuk mengisi waktu kosong, kini Mayshita telah berhasil membuka usaha tas rajut yang ia beri nama “Menemo”. Selain membuat tas rajut, Mayshita mengembangkan kreasinya dengan membuat bentuk rajutan lain seperti dompet, boneka, bros, hingga topi dan sepatu anak bayi.

Mayshita mendapatkan ilmu merajut dari sang kakak pada 2012 ketika dirinya masih di duduk di bangku SMA. Kala itu, Mayshita sempat berhenti merajut karena terhalang kegiatan-kegiatan yang ia jalani saat masih aktif di sekolah. Pada 2014, seusai kelulusan SMA, Mayshita mulai kembali merajut. Dia gunakan itu untuk mengisi waktu luang pasca-lulus dari sekolah.

Dulu ia tidak terpikir untuk menjual hasil rajutannya, dijadikan barang pribadi saja sudah cukup, pikirnya. Tetapi, ketika orang-orang disekitarnya tertarik dengan hasil rajutan buatannya, Mayshita sadar bahwa ini merupakan peluang bisnis.

“Banyak yang lihat hasil rajutannya dan bilang bagus, terus ada yang memesan. Dari situ mulai buka order untuk teman-teman dan saudara,” ucapnya.

Usaha yang tengah dijalani oleh mahasiswi asal Bontang itu mendapat dukungan penuh dari kedua orangtua, selama memang tidak menganggu kegiatan kuliah.

Bermodal nekat serta menyisihkan uang jajan dan beasiswa untuk modal awal usaha, kini tas rajut yang dibuat Mayshita sudah berhasil dipasarkan di beberapa kota di Kaltim. Di antaranya Bontang, Sangatta, dan Samarinda.

Usaha tas rajut milik Mayshita untuk sekarang masih berbasis toko online. Untuk rencana kedepannya Mayshita memiliki keinginan agar dapat membuka sebuah gerai.

“Ada kepikiran untuk bikin gerai tapi masih mencari SDM. Kebetulan sekarang sudah ada SDM yang bantu, selain kakak ada dua orang teman yang juga ikut membantu,” ungkapnya.

Belakangan Mayshita dan temannya yang lain mulai mencoba melakukan usaha baru. Mereka membuka jasa pembuatan burger dan sandwich yang dibuat berdasarkan pesanan.

Semua kegiatan bisnis yang dijalani Mayshita adalah berkat keyakinan dan perencanaan yang matang. “Enggak cuma modal yakin, tapi harus dipersiapkan betul usaha apa yang mau dilakukan, modalnya, pangsa pasarnya juga yang paling penting,” tukasnya. (rrd/e2)



Kolom Komentar

Share this article